Tingkatan-tingkatan cinta
Memenuhi tagihan dari seorang sahabat u/menulis sedikit tentang cinta, semoga dapat menambah wacana dan semakin dalam & sempurnanya cinta kita kepada-Nya..
Al-‘alaqah ( hubungan / ikatan ). Dinamakan hubungan/ikatan karena keterikatan hati kepada yang dicinta ( baca : kekasih ).
Al-iradah ( kehendak / keinginan ). Ini adalah kecondongan hati kepada yang di cinta dan berusaha untuk mencari/menjumpai yang dicinta.
Ashobabah ( kerinduan ). Adalah kerinduan hati kepada yang dicinta, dimana kerinduan ini timbul secara alami & diri tidak dapat mengaturnya, sebagaimana air yang senantiasa memenuhi batas (pinggiran media).
Al-gharaam ( kerinduan yang menyala-nyala ). Adalah cinta yang selalu ada didalam hati, tidak pernah keluar dari dalamnya, & selalu menyertai hati. Maka abzab neraka dikatakan gharaaman karena senantiasa setia dengan penghuninya, tidak pernah melepasnya.
Al-wadaad ( kasih sayang ). Adalah kelembutan cinta, inti cinta dan kemurniaanya, dan Al-waduud termasuk dari nama-nama Allah yang maha tinggi.
Assyaghof ( cinta yang meluap-luap ). Dikatakan sangat cinta kepada sesuatu dan dia sangat mencintainya. Sangat mencintai yang di cinta, cintanya telah meluap-luap, cinta yang membuatnya tergila-gila. atau dapat dikatakan cintanya telah masuk kedalam relung hati & sanubari.
Al-‘isyq ( cinta yang sangat ). Adalah cinta yang yang teramat sangat, cinta yang melampaui batas, tingkatan ini perlu dikendalikan karena dapat membuat seseorang tergila-gila, mengalahkan batas sadar. Sehingga ibnu ‘abbas pernah minta penjagaan kepada Allah dari Al-‘isyq yg melampaui batas.
Attatayyum ( penghambaan ), Merendahkan diri. Dikatakan cinta telah menghambakannya, dan taimullah berarti juga ‘abdullah ( hamba Allah ).
Atta’abbud ( peribadahan ). Tingkat ini di atas attatayyum/penghambaan. Karena sesungguhnya diri hamba adalah totalitas milik sang kekasih ( Tuhan ), tak tersisa sedikitpun dari dirinnya, baik lahir maupun batin, semua milik sang kekasih. Dan ini adalah hakikat peribadahan, barang siapa telah menyempurnakan sifat ini, maka telah sempurna cintanya...
Semoga cinta kita akan menjadi cinta yang sempurna kepada-Nya.
Diterjemahkan dari kitab madaarij assaalikin, karya al-imam ibnu qayyim al-jauziyyah.
Al-‘alaqah ( hubungan / ikatan ). Dinamakan hubungan/ikatan karena keterikatan hati kepada yang dicinta ( baca : kekasih ).
Al-iradah ( kehendak / keinginan ). Ini adalah kecondongan hati kepada yang di cinta dan berusaha untuk mencari/menjumpai yang dicinta.
Ashobabah ( kerinduan ). Adalah kerinduan hati kepada yang dicinta, dimana kerinduan ini timbul secara alami & diri tidak dapat mengaturnya, sebagaimana air yang senantiasa memenuhi batas (pinggiran media).
Al-gharaam ( kerinduan yang menyala-nyala ). Adalah cinta yang selalu ada didalam hati, tidak pernah keluar dari dalamnya, & selalu menyertai hati. Maka abzab neraka dikatakan gharaaman karena senantiasa setia dengan penghuninya, tidak pernah melepasnya.
Al-wadaad ( kasih sayang ). Adalah kelembutan cinta, inti cinta dan kemurniaanya, dan Al-waduud termasuk dari nama-nama Allah yang maha tinggi.
Assyaghof ( cinta yang meluap-luap ). Dikatakan sangat cinta kepada sesuatu dan dia sangat mencintainya. Sangat mencintai yang di cinta, cintanya telah meluap-luap, cinta yang membuatnya tergila-gila. atau dapat dikatakan cintanya telah masuk kedalam relung hati & sanubari.
Al-‘isyq ( cinta yang sangat ). Adalah cinta yang yang teramat sangat, cinta yang melampaui batas, tingkatan ini perlu dikendalikan karena dapat membuat seseorang tergila-gila, mengalahkan batas sadar. Sehingga ibnu ‘abbas pernah minta penjagaan kepada Allah dari Al-‘isyq yg melampaui batas.
Attatayyum ( penghambaan ), Merendahkan diri. Dikatakan cinta telah menghambakannya, dan taimullah berarti juga ‘abdullah ( hamba Allah ).
Atta’abbud ( peribadahan ). Tingkat ini di atas attatayyum/penghambaan. Karena sesungguhnya diri hamba adalah totalitas milik sang kekasih ( Tuhan ), tak tersisa sedikitpun dari dirinnya, baik lahir maupun batin, semua milik sang kekasih. Dan ini adalah hakikat peribadahan, barang siapa telah menyempurnakan sifat ini, maka telah sempurna cintanya...
Semoga cinta kita akan menjadi cinta yang sempurna kepada-Nya.
Diterjemahkan dari kitab madaarij assaalikin, karya al-imam ibnu qayyim al-jauziyyah.

