Kekhususan Allah Dalam UluhiyahNya
Tiap kita sebagai makhluk terutama manusia memiliki ke-uluhiyah-an, itu yang disebut sifat ahad atau yang kita kenal Esa. Lihat sidik jari anda, itu adalah bukti keesaan anda, dan Allah adalah Maha Esa dan keesaan Allah pun memiliki kekhususan. Anda yakin bahwa Allah adalah Esa dengan ke-uluhiyah-annya, maka apa hal-hal yang bisa menunjukan bahwa Allah itu Esa dengan ke-uluhiyah-annya, akan saya jelaskan sbb:
1. Sifat Allah adalah Al-Sabqu, apa itu maknanya? adalah Dia yang awal tanpa ada akhir. Selain Allah adalah makhluk karena mempunyai awal dan ada akhir. Saya, anda, kita, kalian, ayah-ayah kita, kakek-kakek kita sampai nenek moyang kita adalah memiliki awal yaitu sejak terciptanya ayah kita Sayyidna Adam alaihi salam, para nabi dan para wali adalah memiliki awal yaitu sejak bermula dari kelahirannya dan penciptaannya, sehingga jelaslah bagi kita bahwa para nabi termasuk Nabi Muhammad adalah makhluk karena mereka punya awal dan ada akhir, begitu juga dengan para wali-wali Allah, maka selain Allah adalah makhluk.
2. Yang kedua adalah sifat Al-Ithlaaq, maksudnya adalah sifat yang memiliki kemutlakan yang absolut dan tidak bisa diganggu-gugat. jika belum faham akan saya jelaskan dengan menggunakan contoh yang mudah dan detail agar bisa dipahami. Misal, anda adalah orang yang Karim (mulia) dan Allah pun juga memiliki sifat Karim, tapi apakah sifat karim anda mutlak? saya katakan tidak, kenapa? karena sifat karim anda adalah; mungkin dari keturunan karena anda dari keturunan orang mulia, atau anda dapati sifat karim dari didikan, atau bisa jadi awalnya anda miskin kemudian jadi kaya dan sifat anda berubah menjadi karim setalah awalnya anda kikir atau jahat. Tapi sifat Karim Allah mutlak tidak ada batas, tidak ada awal dan tidak ada akhir. Para nabi dan para wali apakah mereka orang-orang mulia? iya, mereka mulia tapi mereka bukan Allah karena kemuliaan mereka adalah hasil pemberian sama seperti contoh anda yang sudah saya jelaskan diatas.
3. Sifat berikutnya adalah Al-Samardiyyah, Dia akhir yang akhirnya tidak ada yang tahu akhirnya terbatas sampai dimana. Masih seputar contoh dengan sifat karim anda diatas, muncul pertanyaan, "sampai kapan sifat karim anda hilang?" jawabannya adalah sampai anda mati, dan Allah tidak ada mati. Ketika anda mati karim anda hanya menjadi kenangan dan tidak ada efeknya lagi bagi orang-orang yang anda tinggali, sementara Karim Allah akan anda temui terus ketika anda masuk kubur, bangkit dari kubur, lewati sirat dan akan anda temui Allah dengan sifat Karimnya ketika anda berada pada dua simpang apakah menuju surga atau neraka, bahkan anda temui terus sampai anda ada di dalam salah satu dari dua tempat tersebut dan selamanya anda tidak akan pernah tau kapan berakhirnya sifat Allah tersebut. Para nabi dan para wali sekalipun tidak ada yang memiliki sifat ini.
4. Yang terakhir adalah sifat Al-Dzatiyyah, yaitu sifatNya adalah diriNya sendiri, tidak ada yang mengajarkanNya. Dia Karim, maka Karimnya Allah adalah diriNya, adapun karim anda adalah hasil dari usaha atau bahkan pemberian, termasuk para nabi dan para wali.
oleh : Anazel Talaohu
1. Sifat Allah adalah Al-Sabqu, apa itu maknanya? adalah Dia yang awal tanpa ada akhir. Selain Allah adalah makhluk karena mempunyai awal dan ada akhir. Saya, anda, kita, kalian, ayah-ayah kita, kakek-kakek kita sampai nenek moyang kita adalah memiliki awal yaitu sejak terciptanya ayah kita Sayyidna Adam alaihi salam, para nabi dan para wali adalah memiliki awal yaitu sejak bermula dari kelahirannya dan penciptaannya, sehingga jelaslah bagi kita bahwa para nabi termasuk Nabi Muhammad adalah makhluk karena mereka punya awal dan ada akhir, begitu juga dengan para wali-wali Allah, maka selain Allah adalah makhluk.
2. Yang kedua adalah sifat Al-Ithlaaq, maksudnya adalah sifat yang memiliki kemutlakan yang absolut dan tidak bisa diganggu-gugat. jika belum faham akan saya jelaskan dengan menggunakan contoh yang mudah dan detail agar bisa dipahami. Misal, anda adalah orang yang Karim (mulia) dan Allah pun juga memiliki sifat Karim, tapi apakah sifat karim anda mutlak? saya katakan tidak, kenapa? karena sifat karim anda adalah; mungkin dari keturunan karena anda dari keturunan orang mulia, atau anda dapati sifat karim dari didikan, atau bisa jadi awalnya anda miskin kemudian jadi kaya dan sifat anda berubah menjadi karim setalah awalnya anda kikir atau jahat. Tapi sifat Karim Allah mutlak tidak ada batas, tidak ada awal dan tidak ada akhir. Para nabi dan para wali apakah mereka orang-orang mulia? iya, mereka mulia tapi mereka bukan Allah karena kemuliaan mereka adalah hasil pemberian sama seperti contoh anda yang sudah saya jelaskan diatas.
3. Sifat berikutnya adalah Al-Samardiyyah, Dia akhir yang akhirnya tidak ada yang tahu akhirnya terbatas sampai dimana. Masih seputar contoh dengan sifat karim anda diatas, muncul pertanyaan, "sampai kapan sifat karim anda hilang?" jawabannya adalah sampai anda mati, dan Allah tidak ada mati. Ketika anda mati karim anda hanya menjadi kenangan dan tidak ada efeknya lagi bagi orang-orang yang anda tinggali, sementara Karim Allah akan anda temui terus ketika anda masuk kubur, bangkit dari kubur, lewati sirat dan akan anda temui Allah dengan sifat Karimnya ketika anda berada pada dua simpang apakah menuju surga atau neraka, bahkan anda temui terus sampai anda ada di dalam salah satu dari dua tempat tersebut dan selamanya anda tidak akan pernah tau kapan berakhirnya sifat Allah tersebut. Para nabi dan para wali sekalipun tidak ada yang memiliki sifat ini.
4. Yang terakhir adalah sifat Al-Dzatiyyah, yaitu sifatNya adalah diriNya sendiri, tidak ada yang mengajarkanNya. Dia Karim, maka Karimnya Allah adalah diriNya, adapun karim anda adalah hasil dari usaha atau bahkan pemberian, termasuk para nabi dan para wali.
oleh : Anazel Talaohu


0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home