Mengapa tuhan yang disisihkan
Ketika bos kita memanggil untuk segera menghadap, maka kita akan bersegera untuk memenuhinya, segala bentuk kesibukan akan kita tunda dan tinggalkan, makan, minum, istirahat, pekerjaan, bahkan keluarga dengan rela kita tinggalkan untuk memenuhi panggilan si bos. Mengapa, karena kita tahu di balik panggilan tersebut tersimpan dua hasil. Pertama, jika kita penuhi dengan segera, maka si bos akan senang dengan kinerja kita dan mungkin si bos akan memberikan bonus atas kinerja kita, atau yang kedua, si bos akan murka bahkan malah menyebabkan pemecatan, jika kita senang menunda atau malah acuh saja dengan panggilannya.
Akan tetapi mengapa ketika Tuhan memanggil kita untuk menghadap-Nya, seakan panggilan itu biasa saja dan sepertinya begitu remeh, sehingga seringkali kita tunda-tunda dan yang lebih parah malah kita tinggalkan. Bukankah Tuhan yang telah menjadikan kita di kehidupan dunia, yang telah memenuhi segala kebutuhan kita, yang semua pemberian-Nya tidak akan dapat kita hitung untuk kita balas ?. Bukankah Tuhan juga memiliki murka, jika hamba-Nya membangkang dan tidak mau menuruti aturan-Nya ?.
Ketika kekasih kita meminta sesuatu kepada kita, maka dengan alasan bukti cinta kepadanya kita akan berusaha mati-matian untuk memenuhi permintaanya, bahkan kita rela mengorbankan kepentingan kita demi mewujudkan keinginan kekasih kita.
Bukankah kita mengaku cinta kepada Tuhan ? akan tetapi ketika Tuhan meminta sesuatu kepada kita, mengapa kita ragu-ragu untuk memenuhinya atau bahkan enggan ? bukankah pengakuan cinta memerlukan bukti ?
Mengapa selalu Tuhan yang kita sisihkan dan mendahulukan makhluk-makhluk-Nya ?
Mengapa kita tempatkan Tuhan pada nomor sekian dalam urutan hidup kita ?
Mengapa cinta kepada makhluk Tuhan lebih kita pentingkan dari cinta kepada Tuhan ?
Tuhan tidak meminta dunia dari kita, karena Dia-lah yang memiliki dunia..
Tuhan tidak akan merugikan kita dengan permintaan-permintaan-Nya..
Tuhan tidak memerlukan kita, kitalah yang perlu kepada Tuhan..
Buktikan cinta kita kepada Tuhan..
Mari kita dahulu kan Tuhan dari segalanya..
Mari kita tempatkan Tuhan di urutan pertama dalam kehidupan kita..
Semoga cinta Tuhan senantiasa meliputi kita..
Akan tetapi mengapa ketika Tuhan memanggil kita untuk menghadap-Nya, seakan panggilan itu biasa saja dan sepertinya begitu remeh, sehingga seringkali kita tunda-tunda dan yang lebih parah malah kita tinggalkan. Bukankah Tuhan yang telah menjadikan kita di kehidupan dunia, yang telah memenuhi segala kebutuhan kita, yang semua pemberian-Nya tidak akan dapat kita hitung untuk kita balas ?. Bukankah Tuhan juga memiliki murka, jika hamba-Nya membangkang dan tidak mau menuruti aturan-Nya ?.
Ketika kekasih kita meminta sesuatu kepada kita, maka dengan alasan bukti cinta kepadanya kita akan berusaha mati-matian untuk memenuhi permintaanya, bahkan kita rela mengorbankan kepentingan kita demi mewujudkan keinginan kekasih kita.
Bukankah kita mengaku cinta kepada Tuhan ? akan tetapi ketika Tuhan meminta sesuatu kepada kita, mengapa kita ragu-ragu untuk memenuhinya atau bahkan enggan ? bukankah pengakuan cinta memerlukan bukti ?
Mengapa selalu Tuhan yang kita sisihkan dan mendahulukan makhluk-makhluk-Nya ?
Mengapa kita tempatkan Tuhan pada nomor sekian dalam urutan hidup kita ?
Mengapa cinta kepada makhluk Tuhan lebih kita pentingkan dari cinta kepada Tuhan ?
Tuhan tidak meminta dunia dari kita, karena Dia-lah yang memiliki dunia..
Tuhan tidak akan merugikan kita dengan permintaan-permintaan-Nya..
Tuhan tidak memerlukan kita, kitalah yang perlu kepada Tuhan..
Buktikan cinta kita kepada Tuhan..
Mari kita dahulu kan Tuhan dari segalanya..
Mari kita tempatkan Tuhan di urutan pertama dalam kehidupan kita..
Semoga cinta Tuhan senantiasa meliputi kita..


0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home